Intip Perjalanan Karir dari Devi Eko Irianto, Berpengalaman Jadi Product Manager 6 Tahun

HiProduct!
4 min readOct 30, 2021

--

Writer: Tyas Hanina

Dok. Devi Eko Irianto

Devi Eko Irianto mengawali perjalanan karirnya di bidang teknologi dengan bergabung di Codigo. Dalam pekerjaan pertamanya, laki-laki berusia 29 tahun ini bekerja sebagai Android Developer.

Produk pertama yang dibuatnya adalah aplikasi NET CJ. Ia menjelaskan lebih lanjut, “Fungsi produk ini agar masyarakat bisa jadi jurnalis. Jadi, siapa saja yang ketemu peristiwa penting di jalan bisa record dan upload melalui aplikasi dan website”.

1. Perkenalan dengan role Product Manager

“Saat bekerja sebagai developer, gue baru tau ada role bernama PM (Product Manager). Sebagai fresh graduate, wawasan tentang karir cuma terbatas itu-itu saja,” ungkapnya. Eko sendiri merupakan alumnus dari jurusan Computer Engineering, Telkom University, Bandung.

Seraya tersenyum, ia menuturkan pengalamannya mengerjakan tugas akhir beberapa tahun lalu. “Waktu itu gue buat aplikasi untuk jurnalis Bandung Express. Tujuannya supaya mereka bisa submit artikel melalui aplikasi ke editorial team,” katanya. Karya tugas akhirnya tersebut membuatnya mendapat kesempatan karir pertamanya sebagai developer.

Pekerjaan pertama tersebut dilakoninya selama 9 bulan. Setelah itu, Eko pivot career menjadi seorang PO (Product Owner) di perusahaan yang sama. Salah satu hal yang membuatnya bersemangat untuk mencoba ranah tersebut adalah kehidupan PM/PO yang terkesan dinamis, berkesempatan bertemu banyak orang, serta bisa menggali banyak ide.

2. Pengalaman pertama menjadi Product Manager

Sejak tahun 2015, titel PO/PM itu sudah dimilikinya. Ia menuturkan, “My first client itu Rolling Stones Indonesia. Sangat exciting karena bisa ketemu klien yang nyambung dan asik diajak ngobrol. Apalagi topik music dan lifestyle itu udah jadi kerjaan sampingan di kampus”.

Setahun setelahnya, Eko sudah naik posisi menjadi seorang product lead strategist. Saat itu ia bertanggung jawab untuk memegang produk NET. Seperti NETZ, Zulu, NET CJ, NET Connect, NET. Jalan Jalan, dan sebagainya. Di tahun itu, Eko juga mulai mencoba side hustle dan selama setahun mendirikan agency.

3. Melanjutkan pendidikan dan pivot ke role baru

Setelah terjun langsung ke bidang industri kreatif, Eko akhirnya melanjutkan studinya. Ia meraih gelar S2 Creative Marketing di Binus Business School. Tak lama setelah itu, ia mendapat kesempatan untuk memimpin tim DBD (Digital Business Development) di Codigo selama hampir setahun lamanya. Sayangnya, perjalanannya di Codigo berhenti pada akhir tahun 2018.

4. Dari client jadi partner

Ia pun mendapat opportunity baru dari klien lamanya yaitu NET. “Sebulan meyakinkan diri sendiri, akhirnya pindah ke sana as a section head product and business,” pungkasnya.

Di NET ia membangun inisiatif untuk membuat rate card digital, mengembangkan media sosial, dan bekerja sama dengan aplikasi streaming. Setelah itu, Eko memutuskan untuk pindah perusahaan di tahun 2019, yaitu sebuah startup financial technology bernama Xendit.

5. Berhenti sejenak

Setelah dua tahun yang berjalan cukup intense dengan pindah ke dua perusahaan, Eko pun memutuskan untuk fokus pada bisnis yang sedang dikembangkannya. “Gak kerja dulu sementara tapi fokus bikin bisnis F&B (Food and Beverage) dan Sobat Talk,” katanya lagi.

Pada salah satu event di mana ia menjadi pembicara, seorang kenalan menghampirinya dan mengajaknya untuk masuk ke IDN Media sebagai PM. Ajakan itu diterimanya dan ia pun bergabung di IDN Media pada batch Januari 2020.

6. Point penting ketika bekerja

Dalam momen jatuh bangunnya bekerja di beberapa industri terutama media dan entertainment, Eko menyadari bahwa personal growth menjadi salah satu pertimbangan penting untuk perkembangan karir seseorang. “Selain bisa mengembangkan kemampuan diri, penting juga untuk punya playground di lingkungan kerja, dan fokus membuat personal portfolio,” sarannya.

Dok. HiProduct

7. Di antara OTT, Environment, Education

Sudah hampir 8 tahun berlalu sejak Eko mendapat pekerjaan pertama di suatu perusahaan teknologi. Dalam pengembaraannya di berbagai industri, Eko menemukan banyak minat dan ketertarikan baru yang ingin didalaminya.

“Gue masih penasaran banget dengan OTT (Over-the-top media service). Ingat waktu dulu bikin Zulu di tahun 2015, padahal di lanskap global sendiri industrinya belum sebesar itu,” tuturnya. Ia juga menceritakan passion barunya di bidang lingkungan dan pendidikan.

Ia bilang, “Beberapa tahun ke belakang mulai banyak nih startup yang fokus ke environmental issues. Selain itu, bidang education juga masih menarik buat gue”. Berbekal pengalamannya selama 6 tahun menjadi seorang PM, Eko ingin mulai mencoba membangun bisnisnya sendiri.

8. Sekarang adalah waktu yang paling tepat untuk memulai

“Gue pengen bikin sesuatu yang bisa gue state ini lho my own product or company. Menyambut usia ke-30, gue makin merasa yang harus gue maintain itu adalah energi gue. Gue pengen mencurahkannya dan fokus membangun bisnis,” ujarnya dengan bersemangat.

Perjuangan itu pelan-pelan berbuah manis. Usaha bisnis makanan yang digelutinya, Seimu, sudah membuka gerai offline-nya.

9. Apa sih Hi Product!

Selain itu, Eko juga mulai mengembangkan platform edukasi Hi.Product yang bertujuan untuk memberikan wawasan seputar product management kepada khalayak luas.

“Hi Product! helps early stage PM and career-shift to PM by equipping them with 101-knowledge, how-tos, and real case studies with our community and platform in a safe and supportive environment“

Pekerjaan menjadi seorang PM membuatnya harus mempelajari banyak bidang sekaligus. Profesi ini sangat lekat kaitannya dengan bidang teknologi, user experience, serta bisnis. Pria asal Kediri, Jawa Timur ini berharap ada lebih banyak orang yang tertarik dan mendalami keilmuan di bidang PM.

10. Interest untuk pivot jadi Product Manager?

Di penghujung wawancara, Eko pun menitipkan pesan untuk para pemula di bidang PM. Ia mengatakan, “Ada banyak cara untuk mulai jadi PM, yang penting kemauan untuk belajar jangan sampai pernah hilang. Ketika stop belajar dan ngerasa jago itu adalah momen ketika kita berhenti naik level”.

“PM adalah tipe pekerjaan generalis bukan spesialis. Tapi, lo bisa mulai dengan mendalami bidang tertentu, nantinya itu lebih mempermudah dan melengkapi skill sets lain,” pungkasnya. Wah, ada banyak insight menarik yang bisa kita petik dari perjalanan karir Eko, ya?

Jangan lupa follow social media Hi Product! (Instagram @hiproduct.id, Linkedin Pages Hi Product!) dan Medium www.hiproduct.medium.com
Semoga artikel ini dapat menginspirasi dan ingat untuk share ke sosial media kamu ya ;)

--

--

HiProduct!

HiProduct! helps early stage PM & career-shift to PM by equipping them with 101-knowledge, how-tos, and real case studies with our community & platform